Kepemimpinan Rais Aam pesantren dalam meningkatkan mutu pendidikan di dayah perbatasan darul amin Aceh Tenggara

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mutu pendidikan serta peran pimpinan pondok pesantren dalam meningkatkan mutu pendidikan di Dayah Perbatasan Darul Amin Aceh Tenggara. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yang bertujuan untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari individu serta perilaku yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Dayah Perbatasan Darul Amin sudah tergolong baik, namun masih memerlukan pengembangan akademik lebih lanjut. Dengan perkembangan teknologi dan tuntutan global yang semakin kompleks, diperlukan inovasi dalam kurikulum dan metode pengajaran. Pimpinan pondok pesantren memainkan peran penting dalam menyediakan sarana prasarana yang memadai, melakukan evaluasi terhadap kinerja guru, memberikan motivasi kepada guru dan santri/wati, menetapkan standar akademik, mengembangkan kompetensi guru, memperluas kerjasama antar lembaga, serta mengembangkan program-program berkelanjutan dan mengevaluasi seluruh aspek pendidikan. Faktor utama yang mendukung peningkatan mutu pendidikan di pesantren ini adalah kolaborasi dengan berbagai pihak. Namun, beberapa faktor penghambat yang diidentifikasi meliputi kurangnya pemahaman wali murid terhadap program pesantren, perubahan kurikulum yang belum sepenuhnya dipahami, kompleksitas kurikulum yang ada, keterbatasan sumber dana, serta motivasi guru yang masih perlu ditingkatkan.
Keywords
  • Kepemimpinan Raais Aam
  • Mutu Pendidikan
References
  1. Encep Syarifudin dan Deri Priyadi, (2023), Komparasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kepemimpinan Kiai Di Pesantren Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam, Indonesian Journal of Islamic Educational Management, Vol. 6, No. 1.
  2. Danim, Sudarwan. (2010). Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta
  3. Dalyono, B., & Agustina, D. A. (2016). Guru profesional sebagai faktor penentu pendidikan bermutu. Polines, 2, 13–22. https://jurnal.polines.ac.id/index.php/bangun_rekaprima/article/view/453.
  4. Damanik, M. H. (2020). Integrasi nilai-nilai Religius pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah Bustanul Ulum Kota Batu. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
  5. Damanik, Ibsan, N. A., Anisa, A., & Sari, N. P. (2023). Implementation of Writing Learning in Class V Imaginative Learning Models at MI / SD. 7(1), 1452–1459.
  6. Dalyono, B., & Agustina, D. A. (2016). Guru profesional sebagai faktor penentu pendidikan bermutu. Polines, 2, 13–22. https://jurnal.polines.ac.id/index.php/bangun_rekaprima/article/view/453.
  7. Gibson Ivancevich Donnelly, Organisasi, (Tangerang: Binarupa Aksara)
  8. Mesiono, (2014), Manajemen Organisasi, Bandung: Cita Pustaka Media Perintis
  9. Moleong, Lexy J. (2014), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  10. Mulyadi. (2010), Kepemimpinan Kepala Sekolah dala Mengembangkan Budaya Mutu, Malang: UIN-Maliki Press
  11. Rifa’i, Muhammad dan Wijaya, Candra, (2016), Dasar-Dasar Manajemen, Medan: Perdana Publishing
  12. Rifa’i, Muhammad, dan Fadhli, Muhammad, (2013), Manajemen Organisasi, Medan: Perdana Publishing.Aslamiyah, N., Supriyanto, A., Harahap, N., & Murtafiah, N. H. (2022). Kebijakan Pengambilan Keputusan Pimpinan Dilingkungan Pondok Pesantren untuk Meningkatkan Kualitas Manajerial Pendidikan Formal. Attractive : Innovative Education Journal, 4(3), 150–165. https://www.attractivejournal.com/index.php/aj/
  13. Qonitah, N., & Umam, M. S. (2021). Internalisasi Nilai-Nilai Moderasi Islam dalam Tradisi Pesantren pada Madrasah Aliyah Program Keagamaan ( MAPK ) MAN 4 Jombang. 4(November), 1–18.
  14. Sakir, M. (2016). Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 12(1), 103. https://doi.org/10.21154/cendekia.v12i1.370
  15. Saugi, Wildan, dkk (2022), Kepemimpinna kiai di pesantren dalam meningkatkan mutu pendidikan, Psuaka: Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022.
  16. Sugiyono, (2015), Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta
  17. Yusuf, Choirun Fuad, (2008), Budaya Sekoalh & Mutu Pendidikan, Jakarta: PT. Pena Citasari.