Prevention of adolescent sexual behavior: Can be with family counseling?

  • Frischa Meivilona Yendi 
    Universitas Negeri Padang
    Indonesia

Abstract

One of the problems that arose in adolescence was juvenile delinquency. One form of juvenile delinquency is sexual behaviour. The handling of sexual behavior in teenagers will not run smoothly if not supported by the parties around the life of youth, i.e. family. If there is one problem in the household, if it continues to be allowed to be dangerous. Settlement of problems in the family can be solved through counseling, which is family counseling.

References
  1. Asmara, D. A. (2016). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH BERESIKO KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA MAHASISWA YANG BERTEMPAT TINGGAL DI KOS “LAS VEGAS”(Studi Kasus pada Universitas X di Kota Semarang) (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).
  2. BkkbN, R. I. (2007). Hindari Kehamilan “4 Terlalu”.
  3. Cahyo, R. N. (2009). Skripsi: keluarga dan kenakalan remaja (studi tentang penyimpangan perilaku remaja di kampung Gandekan Lor Yokyakarta). Diperoleh pada tanggal, 6.
  4. Corey, G. (2009). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama.
  5. Geldard, K. (2012). Konseling Remaja Intervensi Praktis Bagi Remaja Berisiko. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  6. Huraerah, A. (2018). Kekerasan terhadap anak. Nuansa Cendekia.
  7. Jessor, R., Jessor, S., Jessor, S. L., & Jessor, R. (1977). Problem behavior and psychosocial development: A longitudinal study of youth.
  8. Kartono, K. (1997). Psikologi Wanita (1) Gadis Remaja dan Wanita-wanita.
  9. Kartono, K. (2010). Kenakalan remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  10. Kartono, K. (2013). Patologi Sosial Jilid I, cet ke 13.
  11. Kasim, F. (2014). Dampak Perilaku Seks Berisiko Terhadap Kesehatan Reproduksi Dan Upaya Penanganannya (Studi Tentang Perilaku Seks Berisiko Pada Usia Muda Di Aceh). Jurnal Studi Pemuda, 3(1), 39-48.
  12. Latipun. (2001). Psikologi konseling (edisi ketiga). Malang: UMM University Press.
  13. Melfira, E. J., & Susanti, S. S. (2018). FUNGSI KELUARGA DALAM PENCEGAHAN KEHAMILAN REMAJA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 3(3).
  14. Nindya, P. N., & Margaretha, R. (2012). Hubungan antara kekerasan emosional pada anak terhadap kecenderungan kenakalan remaja. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(02), 1-9.
  15. Purbanova, R., Demartoto, A., & Murti, B. (2017). Social Development of Children Under-Five as the Impact of Extramarital Pregnancy. Journal of Maternal and Child Health, 2(3), 213-222.
  16. Putri, N. T., Dasuki, D., & Wahyuni, B. (2015). Hubungan komunikasi interpersonal orang tua dengan perilaku seksual pranikah remaja di kota padang. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 3(2), 117-129.
  17. Rimporok, P. B. (2015). Intensitas Komunikasi dalam Keluarga Untuk Meminimalisir Kenakalan Remaja Di Desa Maumbi Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 4(1).
  18. Rochmah, E. Y., & Rochmah, E. Y. (2005). Psikologi perkembangan.
  19. Santrock, J. W. (2003). Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga, 422-4.
  20. Sofyan, S. W. (2011). Konseling keluarga. Bandung: Alfabeta.
  21. Sudarsono. (2008). Kenakalan Remaja. Jakarta: PT. Rineka Cipta
  22. Undang-Undang, R. I. (2003). No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Jakarta: Sekretariat Negara RI.
  23. Wijaya, E. C. (2015). AKSES INFORMASI, TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI INDONESIA (Analisis Lanjut Data SDKI 2012).
  24. Marfuatun, Musifuddin, & agisni, B. (2019). Giving Logotherapy Counseling to Improve The Comprehension of Self-Potential for Student of Counselling Study Program at Hamzanwadi University. In (Eds.), Develoving holistical psychology after the earthquake tragedy (pp. 151 - 158). Lombong: Redwhite Press. https://doi.org/10.32698/2157

Downloads

PDF

Statistic

Abstract Views
: 612 times
PDF
: 71 times